Jurnal Khusus: Pengertian, Jenis dan Manfaat-nya


Sebelumnya, Anda telah memahami apa itu jurnal umum. Namun sejatinya, dalam akuntansi bukan hanya jurnal umum saja yang harus Anda pelajari. Namun ada pula jurnal yang berfungsi untuk mencatat transaksi yang sifatnya berulang yaitu jurnal khusus.


Pengertian Jurnal Khusus

Di dalam pencatatan pembukuan akuntansi, dikenal istilah jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum merupakan jurnal serbaguna yang mencatat semua transaksi. Untuk perusahaan kecil dan menengah, jurnal umum cukup untuk pencatatan berbagai transaksi. Namun lain halnya jika perusahaan yang dijalankan merupakan perusahaan besar dengan banyak sekali transaksi. Dalam kasus ini, jika semua transaksi dimasukkan ke dalam jurnal umum, pencarian informasi terhadap transaksi tertentu akan menjadi sulit. Maka dari itulah jurnal khusus dimunculkan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus yang terjadi pada perusahaan. Transaksi khusus yang dimaksud adalah transaksi yang banyak dan sering terjadi serta bersifat sama dan berulang. Pahami lebih lanjut mengenai jenis hingga manfaat jurnal khusus dalam pembahasan berikut.
Baca Juga :
Jenis-jenis Jurnal Khusus

Transaksi yang dicatat dalam jurnal khusus ada bermacam-macam. Maka dari itu jurnal ini dibagi ke dalam empat macam. Berikut merupakan jenis-jenis jurnal khusus yang perlu Anda pahami:

Jurnal Pembelian

Jurnal pembelian merupakan jurnal yang dikhususkan untuk mencatat semua jenis pembelian, baik barang maupun bukan barang secara kredit. Jenis-jenis transaksi pembelian tersebut yakni pembelian barang dagang secara kredit dan pembelian perlengkapan, peralatan serta aktiva lain secara kredit. Jurnal ini berfungsi untuk menyederhanakan pencatatan dan memudahkan pembukuan transaksi bervolume tinggi ke dalam buku besar. Jurnal pembelian juga mencatat transaksi secara harian sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi. Nantinya, pada akhir tiap periode pelaporan, catatan dalam jurnal pembelian akan diringkas dan diposting dalam buku besar.

Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan secara kredit. Dengan kata lain, informasi yang disimpan dalam jurnal ini adalah ringkasan dari faktur yang dikeluarkan untuk pelanggan. Sama halnya dengan jurnal pembelian, jurnal penjualan juga berfungsi untuk memudahkan pencatatan transaksi bervolume tinggi di buku besar. Transaksi penjualan per hari akan dicatat pada jurnal penjualan, yang kemudian disederhanakan untuk diposting ke dalam buku besar di akhir periodenya. Adapun informasi yang biasa tersimpan dalam jurnal penjualan meliputi: tanggal transaksi, nomor rekening, nama pelanggan, nomor faktur, dan jumlah penjualan.
Pada akhir setiap periode pelaporan, jumlah total debet dan kredit dicatat ke dalam buku besar umum. Jika Anda ingin meneliti dan melihat saldo yang telah tercatat  dalam buku besar umum, Anda dapat merujuk kembali ke jurnal penjualan, dan dapat menggunakan nomor faktur yang tercantum dalam jurnal penjualan untuk mengakses salinan faktur. Konsep jurnal penjualan sebagian besar terbatas pada sistem akuntansi manual dan biasanya jurnal khusus ini tidak selalu digunakan dalam sistem akuntansi terkomputerisasi.

Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang. Jika jurnal sebelumnya digunakan untuk pencatatan transaksi kredit, maka jurnal penerimaan kas difungsikan untuk transaksi secara tunai. Transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas antara lain, penjualan tunai, penerimaan pelunasan utang, retur pembelian secara tunai dan penerimaan pendapatan.

Jurnal Pengeluaran Kas

Jurnal pengeluaran kas berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran uang. Jurnal ini akan mencatat secara terperinci transaksi secara tunai. Transaksi yang termasuk ke dalam jurnal pengeluaran kas antara lain, pembelian secara tunai, pelunasan utang, retur penjualan, pembayaran beban dan pengambilan uang tunai untuk pribadi. Semua arus kas masuk dicatat dalam jurnal lain yang dikenal sebagai jurnal penerimaan kas. Contoh umum arus kas keluar dalam bisnis adalah seperti di bawah ini:
  • Pembayaran kas untuk pembelian tunai.
  • Pembayaran kas untuk pembelian kredit sebelumnya seperti pembayaran hutang atau kreditor
  • Pembayaran kas untuk berbagai biaya seperti sewa, iklan, upah dan gaji dll.
  • Pembayaran kas untuk pembelian aset berwujud atau tidak berwujud.
  • Pengembalian kas untuk barang yang dikembalikan oleh pelanggan.
Setiap perusahaan dapat merancang jurnal khusus sesuai dengan kebutuhan perusahaannya. Oleh karena itu, jurnal dalam suatu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan yang lain. Akan tetapi, jika perusahaan tersebut sejenis ada kemungkinan jurnal yang dirancang mempunyai bentuk yang sama.
Baca Juga :
Manfaat Jurnal Khusus
jurnal khusus

Kemudahan Pencatatan secara Sistematis

Pengelompokan pencatatan transaksi dalam jurnal khusus membuat proses pembuatan laporan keuangan menjadi lebih sistematis. Kemudahan ini juga membuat proses pencatatan dalam buku besar menjadi lebih efisien.

Mempercepat Proses Data Transaksi

Dengan adanya pengelompokan data, maka pemrosesan laporan keuangan bisa lebih cepat terjadi. Sebagai contoh, jika ada 50 kali transaksi sejenis, pada jurnal umum akan tetap dicatat dan dikelompokan sebanyak 50 kali juga. Sedangkan, dalam jurnal khusus hanya perlu mengelompokan datanya satu kali saja, berdasarkan jenis akun.

Mempermudah Proses Pemostingan ke Buku Besar

Dengan adanya jurnal ini, pemostingan data ke buku besar dapat dilakukan secara berkala dengan lebih praktis dan mudah, karena dalam jurnal khusus semua transaksi yang sejenis dibukukan dengan akun yang sama. Sehingga pemostingan beberapa transaksi keuangan pun dapat dilakukan secara bersamaan berdasarkan jenis akunnya.

Memudahkan Pemeriksaan Secara Berkala

Pemeriksaan kembali biasa terjadi secara berkala dalam sebuah perusahaan, baik secara internal maupun eksternal oleh auditor publik. Dengan adanya jurnal khusus, transaksi keuangan sejenis yang telah banyak tercatat dalam perusahaan akan dibukukan secara ringkas dan praktis pada satu jurnal sehingga memberikan kemudahan bagi auditor internal maupun eksternal untuk melakukan pemeriksaan.

Mengurangi Resiko Pengubahan Data

Jurnal khusus membuat data harian dicatat secara kronologis dan terperinci. Proses transaksi yang dicatat setiap hari serta lengkap akan mengurangi resiko pengubahan data dan penipuan oleh pihak tertentu di waktu yang akan datang. Kemungkinan pembuatan laporan palsu dalam akun pun akan berkurang karena ada pihak yang bertanggung jawab atas kebenarannya.

Adanya Spesialisasi Pekerjaan

Pembagian jurnal khusus ke dalam empat jenis transaksi membuat adanya spesialisasi dalam pencatatan sehingga hasil yang didapatkan lebih baik.

Mengontrol Adanya Fraud

Kemungkinan perubahan laporan palsu atau tindakan fraud lainnya dalam akun akan terpantau dan sulit untuk dilakukan karena transaksi jurnal dicatat secara kronologis dan pihak tertentu bertanggung jawab atas kebenarannya.

Comments